Lintassatu.com "ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (ANBK) : PROGRAM EVALUASI PEMBELAJARAN SECARA NASIONAL
Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan UNSRI (DANIATI)
Apa itu ANBK?
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan program evaluasi pembelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Adapun fungsi ujian ANBK adalah untuk mengukur kompetensi Literasi dan Numerasi, Survey Karakter, serta Survei Lingkungan Belajar di suatu sekolah yang pada akhirnya menjadi penentu nilai Rapot Pendidikan.
ANBK itu sendiri diujikan kepada sebagian siswa kelas V pada tingkat SD, kelas VIII pada tingkat SMP, serta kelas XI pada tingkat SMA/SMK. Namun uniknya, yang menjadi peserta ANBK tidak hanya siswa, tetapi juga Kepala Satuan Pendidikan dan Seluruh Pendidik (Guru) yang mengikuti ujian instrumen Survei Lingkungan Belajar.
ANBK tidak sama dengan UNBK
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) berbeda dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Perbedaan yang paling mendasar adalah UNBK digunakan sebagai ujian untuk mengevaluasi seluruh siswa yang pada akhirnya menjadi penentu kelulusan siswa tersebut. Sementara ANBK sendiri bukan suatu evaluasi untuk menentukan kelulusan siswa, namun sebagai penentuk kualtas pendidikan di sekolah tersebut secara menyeluruh dan ujiannya pun cukup diwakilkan pada perwakilan sebagian siswa saja secara acak. ANBK pada dasarnya adalah upaya pemetaan agar pemerintah dapat mengetahui kondisi nyata dari setiap satuan pendidikan sebagai bahan evaluasi.
Kendala dalam Pelaksanaan ANBK
Pelaksanaan ANBK 2024 berlangsung mulai dari Agustus hingga November 2024. Untuk jenjang SMA/SMK/sederajat, ANBK digelar pada tanggal 19-22 Agustus 2024. ANBK dilaksanakan secara online dan semi online serta menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal asesmen.
Gambar 1. Pelaksanaan ANBK di SMKN 1 Pedamaran Timur
Bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah perkotaan mungkin pelaksanaan ANBK bisa berjalan dengan lancer sebagaimana mestinya. Namun bagi sekolah yang berada di daerah pedesaan, pelaksanaan ANBK mungkin akan menemukan beberapa kendala. Seperti halnya saat pelaksanaan ANBK di salah satu sekolah di Provinsi Sumatera Selatan tempat saya mengajar yakni SMKN 1 Pedamaran Timur. Pada hari pertama pelaksanaan ANBK 2024 terkendala listrik padam yang berakibat hilangnya sinyal sehingga pelaksanaan ANBK tertunda hingga beberapa jam dari jadwal.
Namun, kendala itu semua tidak menjadikan kami sebagai pendidik untuk berhenti berjuang mensukseskan pelaksanaan ANBK. Saya berharap hasil ANBK bisa meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah yang hingga pada akhirnya meningkatkan mutu kualitas pendidikan.(DANIATI)
